Postingan

Buah Kota Pontianak

Gambar
 Pekawai ( Durio kutejensis ) Pekawai atau Lai selalu berbuah bersamaan dengan durian lainnya.  Durian unik ini hampir tidak memiliki aroma sehingga cocok bagi mereka yang kurang suka dengan sengatan bau durian.  Berukuran lebih kecil dari durian umumnya, namun pekawai memiliki biji buah yang cukup besar.  Warna daging buah sangat cerah, berwarna oranye atau kuning tua dengan tekstur daging buah yang kenyal dan sedikit berserat. Di Indonesia durio kutejensis dikenal juga dengan julukan durian emas karena warna daging buahnya. Pada tahun 1995 salah satu varietas dari spesies ini, lai manson, sudah dirilis sebagai salah satu durian unggul nasional.   Sungkang / Durian merah (Durio Graviolens) Sungkang adalah jenis durian yang mempunyai daging buah berwarna merah sehingga sering disebut sebagai durian merah.  Durian ini sudah sangat sulit ditemukan sebab hutan habitat asli durian ini sudah semakin berkurang karena illegal loging ataupun perkebunan skala besar.  Durian merah m

Pakaian Tradisional

Gambar
Pakaian Adat Dayak dan Melayu Pakaian Adat Kalimantan Barat Di masa silam, penduduk Kalimantan Barat mengenakan pakaian adat yang sangat sederhana. Pakaian adat Kalimantan Barat tersebut bernama King Baba dan King Bibinge. 1. Pakaian Adat untuk Laki-lakiPakaian adat Kalimantan Barat untuk Laki-laki bernama King Baba. Dalam bahasa Dayak, King berarti pakaian dan Baba berarti laki-laki. Pakaian ini terbuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro atau kayu kapuo. Kedua jenis kayu ini adalah tumbuhan endemik Kalimantan yang mempunyai kandungan serat tinggi. Untuk membuat king baba, kulit kayu tersebut dipukul-pukul menggunakan palu bulat di dalam air, sehingga hanya tertinggal seratnya saja. Setelah lentur, kulit tersebut kemudian dijemur dan dihias dengan lukisan-lukisan etnik khas Dayak menggunakan bahan pewarna alami. Kulit kayu dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai rompi tanpa lengan dan sebuah celana panjang. Sebagai hiasan, serat kulit kayu tersebut juga dibuat menjadi

Rumah Adat

Gambar
Rumah Adat Dayak Kalimantan Barat Rumah Adat Kalimantan BaratKalimantan Barat terletak di bagian barat Pulau Kalimantan dengan ibukota di Pontianak. Di provinsi ini terdapat banyak sungai, baik besar maupun kecil. Oleh karena itu, provinsi ini dikenal juga dengan provinsi ‘ seribu sungai ’. Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan Malaysia di daerah Serawak. Kalimantan Barat terdiri dari 12 kabupaten dan 6 kota. Kabupatennya yaitu Kabupaten Bengkayang, Kapus Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Mempawah, Kubu Raya, Landak, Melawi, Sambas, Sanggau, Sekadau dan Sintang. Empat kota yang terdapat di Kalimantan Barat yaitu Kota Ketapang, Mempawah, Pontianak, Sambas, Sintang, dan Singkawang. Suku mayoritas di Kalimantan Barat adalah Suku Dayak dan Suku Melayu. Suku Dayak bermata pencarian sebagai petani dengan sistem ladang berpindah. Bersamaan dengan memulai kegiatan berladang, Suku Dayak juga akan membuat rumah sementara. Rumah ini akan digunakan sebagai tempat tinggal sementara, m

Senjata tradisional

Gambar
Senjata Tradisional Suku Dayak 1.    Senjata Tradisional  Sipet / Sumpitan Sipet terbuat dari batang kayu keras berdiameter 2-3 cm dengan panjang sekitar 1.5 m - 2.5 m yang bagian tengahnya dilubangi dengan diameter lubang ¼ – ¾ cm berfungsi sebagai laras untuk meluncurkan anak sumpit yang disebut “damek”. Adapun damek terbuat dari bambu yang ujungnya diberi bisa atau racun dari getah pohon Ipuh atau pohon Iren yang disebut “Ipu”. Dalam cerita tetek tatum atau cerita turun-temurun, ipuh atau bisa dari anak sumpit ini dapat merobohkan beruang hingga harimau dahan dalam waktu kurang dari 10 menit dan tingkat akurasi senjata yang sesungguhnya selain dipakai berburu oleh suku Dayak pedalaman zaman dulu kala, konon mampu mencapai jarak hingga 200 meter (memang untuk membuktikan agak sulit sebab kemampuan fisik penyumpit semakin lama semakin tergusur sebab tidak terlatih lagi seperti di lingkungan aslinya yakni di tengah padang rimba). 2.      Senjata Tradisional Lonjo / TombakDi

Makanan

Gambar
Bubur Pedas Melayu Sambas Kalimantan Barat Suku Melayu Sambas di Kalimantan Barat, punya unggulan kuliner pedas yang harus dicicipi para wisatawan. Inilah Bubur Pedas Sambas, dahulu bubur pedas ini disajikan di kerajaan, dan merupakan cerminan budaya yang kental di kerajaan Melayu Deli. Bubur pedas ini ternyata tidak hanya ada di Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, dan Pontianak, tapi sampai ke negeri Jiran Malaysia yang penduduk nya juga mayotitas melayu. Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng dan kaya akan rempah serta sayuran, tidak heran jika bubur ini dinilai penuh gizi. Sayuran seperti kangkung, pakis, daun kesum menjadi campuran yang menyehatkan. Belum lagi paduan gorengan kacang tanah plus ikan teri yang digoreng kering menambah citarasa. Selain menjadi salah satu menu andalan di warung milik orang Melayu, bubur pedas pun mudah ditemui di tempat orang berjualan ta’jil saat bulan Ramadhan. Bubur Pedas ini memang unik, tanpa membubuhkan s

Wisata

Gambar
Taman Alun-Alun Kapuas Taman alun alun kapuas satu diantara tempat wisata yang ada di kota pontianak. Taman Alun-alun kapuas terletak Jalan Rahadi Usman atau di depan kantor Walikota Pontianak. Taman Alun-Alun Kapuas merupakan salah satu “open public space” yang cukup populer di kota Pontianak. Alun-Alun Kapuas ini berada dipinggir tepian Sungai Kapuas. Dengan memiliki air mancur dan replika Tugu Khatulistiwa. Luas Taman Alun-alun Kapuas saat ini sekitar tiga hektare. Dibangun sudah sejak zaman dulu, namun renovasi dilakukan pada tahun 1999. Saat ini pemerintah kota Pontianak terus melakukan pembenahan agar Taman Alun-Alun Kapuas dapat memberikan kenyaman bagi pengunjung. Satu diantaranya penyediaan tempat sampah, pos pengamanan dan pemasangan CCTV. Selain itu, pada taman ini para pedagang yang bukan pedagang kuliner tidak diperkenankan berjualan. Tujuan dari pelarangan tersebut agar taman dapat tertata dengan rapi dan dapat memberikan kenyaman bagi pengunjung. Karena